Menuju Kemenangan 1437 H

Ahlan Wasahlan Akhi dan Ukhti di Blog Sederhana ini. Insyaallah informasi yang kami sajikan valid dan akurat.

Mau Untung Malah Buntung


By : Elikromi - Mau Untung Malah Buntung
           
 Disuatu desa hiduplah seorang pemuda miskin, namanya muid. Setelah beberapa hari memikirkan matang-matang ia nekat merantau pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.”ah, aku fikir-fikir bagaimana jika aku ke Jakarta, moga aja nasib hidupku berubah.” Ujarnya. Tanpa berfikir panjang akhirnya dia bersiap-siap membawa keperluannya.
            Pagi-pagi pun, muid pergi ke stasiun kereta terdekat, mengambil jurusan ke Jakarta. Kereta berangkat,karena saking lelahnya karena tadi malam muid mempersiapkan perbekalannya,  muid pun tertidur didalam kereta. Tanpa sadar, Muid dibangunkan oleh seorang petugas kereta,”hey,hey bangun udah sampe jakarta nih.” Muid panik, karena ketika bangun tasnya hilang. Padahal, isi tasnya berupa uang dan dokumen-dokumen penting. “sial, sial, belum nyampe saja udah dapat petaka. Untung aku masih punya simpanan uang disaku, kalau tidak bagaimana aku makan.” Gerutu muid. Tak lama setelah itu muid pun turun dari kereta.
            Pancaran  matahari ibu kota sangatlah terik.  membuat muid pergi ke sebuah warung kopi dipinggir jalan. Dia memesan sebuah minuman es kelapa muda,”lumayan nih, sisa uangku ada Rp.20.000’-, jika dibelikan es segelas pun masih tersisa Rp.18.000,-.” Fikirrnya. Dengan, semangatnya muid menghabiskan minumannya. Tapi”arrrggght,,, masa mbak es kelapa saja Rp.5000’-? kan kalau ditempat saya es kelapa Cuma Rp.2000,-.” Ujarnya. “ inikan Jakarta bukan tempat kamu, kalau mau yang murah silahkan saja beli ke tempat kamu.” Jelas si pedagang.
dengan raut muka yang lemas, muid pergi meninggalkan warkop tadi. Sudah berjam-jam muid berjalan menelusuri jalanan ibu kota, tapi dia belum menemukan keinginannya.”andai saja tadi tasku masih ada, aku bakal melamar pekerjaan, walau ijazahku ijazah SMA. Ah, sial juga hari ini, niatnya mau dapat uang eh malah hilang uang bekalnya.”
            Hari semakin siang, Muid tak mau tinggal diam karena uangnya hilang membuat ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu. Akhirnya dia putuskan mengamen, “daripada aku Cuma keliaran mending ngamen, lumayan kalau dapat uangnya bisa aku jadiin ongkos pulang, gak jelas juga aku tinggal disini” ujarnya. Aksinya pun dimulai, sebelum itu ia pergi ke terminal bus terdekat, menghampiri bus yang berhenti dan masuk “Permisi bapak-dan ibu-ibu serta hadirin, izinkan saya untuk mengamen disini. Mau jadi artis tapi tampangnya jelek, mau jadi pengusaha tak punya uang, hanya suara yang bisa saya suguhkan untuk anda. Baiklah hadirin saya mulai.” Muid bernyanyi dengan riangnnya. setelah bernyanyi, muid pun menyodor-nyodorka topinya ke penumpang. Ada beberapa penumpang yang memberikan uangnya kepada muid.”iya, terima kasih semuanya, mohon maaf bila saya mengganggu ketenangan anda” muid turun dari bus satu masuk kebus lainnya. Setelah selesai karena hari mulai sore, muid  menghitung hasil ngamennya.”sepuluh, duapuluh, limapuluh. Waah, lumayan juga nih ada ongkos pulang, dari pada diam disini”
            Tak lama kemudian, muid bergegas mencari bis jurusan kampunnya dan menaikinya. Tanpa disadari, muid menaiki bus yang ia jadikan tempat ngamen. Sehingga ada seorang penumpang bertanya” mas mas, ngomong-ngomong tadi ngamen buat pulang kampong ya?” Tanyanya. “haha, begitulah pak, saya tak punya ongkos pulang, jadi untuk mencari uangnya saya putuskan untuk ngamen dulu.” Jawab muid. “huh dasar, anak muda zaman sekarang, ada saja akalnya.”gerutu si penumpang.
            Hari mulai sore, akhirnya muid balik lagi ke kampungnya. Tanpa membawa apa-apa yang ada hanyalah barangnya yang hilang.
First